Laporan
Membangun DNS Server
Alat dan Bahan
2 buah Pc yang terinstal Linux.
2 buah Ethernet Card
Kabel UTP
RJ-45
Tang Krimping
Tang Potong
Langkah Kerja
Sebelum memulai setting DNS, sebaiknya kita membuat dulu kabel jaringan dengan tipe Cross.
Setelah selesai di buat. Kita akan mulai mensetting computer. Dimana satu computer di jadikan server DNS,
kemudian yang satunya di jadikan client. Adapun Distro yang digunakan adalah Linux Mandrake.
Langkah-langkahnya dalam membuat DNS sebagai berikut:
1. Menggunakan Perintah nslookup
Perintah ini dapat digunakan pada Windows dan Linux untuk mendapatkan ip address dari suatu domain, misalnya:
[root@centos /]# nslookup sirutabc.co.id
Server: 192.168.9.100
Address: 192.168.9.100#53
Name: sirutabc.co.id
Address: 192.168.9.110
2. Installasi Paket BIND
Paket installasi BIND pada RedHat, CentOS dan Fedora tersedia dalam format RPM. Paket file yang diinstall adalah:
Å bind-9.2.4-2
Å bind-utils-9.2.4-2
Å bind-libs-9.2.4-2
Å bind-chroot-9.2.4-2
File bind-9.2.4-2 adalah paket server DNS itu sendiri, sedangkan beberapa file lain merupakan aplikasi pendukung atau
utility yang digunakan dalam bekerja dengan DNS. Pada umumnya saat awal melakukan installasi server
CentOS / Redhat paket-paket ini sudah terinstall secara default. Jika belum terinstall maka dapat dilakukan dengan cara:
[root@centos /]# rpm –ivh bind-9.2.4-2
[root@centos /]# rpm –ivh bind-utils-9.2.4-2
[root@centos /]# rpm –ivh bind-libs-9.2.4-2
[root@centos /]# rpm –ivh bind-chroot-9.2.4-2
Sedangkan untuk Distro yang kita pakai yaitu Mandrake, kita menginstall BIND di Software Management pada Control Panel.
3. Menjalankan Service BIND
Untuk men-start, stop me-restart BIND secara manual dapat dilakukan dengan cara:
[root@centos /]# service named stop
Stopping named: [ OK ]
[root@centos /]# service named start
Starting named: [ OK ]
[root@centos /]# service named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
Note: Setiap kali melakukan perubahan konfigurasi BIND, maka service ini perlu di-restart.
4. File /etc/resolv.conf
DNS client pada Linux menggunakan file ini sebagai informasi untuk menentukan DNS server. Dalam file ini terdapat record yang
terdiri dari dua kolom. Kolom pertama merupakan keyword dan kolom kedua adalah nilai dari keyword tersebut. Keyword yang digunakan oleh adalah:
Keyword | Value |
nameserver | IP Address dari nameserver |
domain | Local domain yang di-query secara default |
search | Nama domain yang akan di-query tanpa harus menyebutkan domainnya, cukup nama host. |
Sebagai contoh isi dari file /etc/resolv.conf adalah:
search sirutabc.co.id
nameserver 192.168.9.1
nameserver 192.168.9.2
Baris pertama dari file ini seharusnya adalah nama domain dari network yang anda miliki.
5. Konfigurasi Caching Nameserver
Secara default installasi DNS Server pada CentOS/RedHat merupakan Caching Nameserver.
6. File Konfigurasi BIND
Secara normal, BIND menggunakan beberapa file sebagai konfigurasinya, antara lain /etc/named.conf, /var/named/*.
Namun untuk alasan keamanan supaya Hacker tidak bisa masuk kedalam keseluruhan server, maka digunakan chroot jail.
Dengan menentukan /var/named/chroot sebagai chroot jail bagi named, maka bind menganggap
bahwa direktori tersebut (/var/named/chroot) merupakan root direktori. Untuk mengetahui apakah bind berjalan menggunakan
chroot atau tidak dapat dilihat dari installasi add-on:
[root@centos /]# rpm -q bind-chroot
bind-chroot-9.2.4-2
letak file konfigurasi BIND pada CentOS / RedHat
File | Purpose | BIND chroot file | Regular BIND File |
named.conf | Konfigurasi utama dan deklarasi zone file. | /var/named/chroot/etc | /etc |
mdc.key mdc.conf | File authentifikasi named | /var/named/chroot/etc | /etc |
Zone files | Database yang berisi mapping domain ke ip address, dan beberapa info lain. | /var/named/chroot/var/named | /var/named |
6. Mengkonfigurasikan Nameserver Regular
Server DNS yang dibuat perlu direferensikan untuk menggunakan DNS service yang ada padanya sendiri dengan memodifikasi /etc/resolv.conf.
Nameserver 127.0.0.1
7. Mengkonfigurasikan named.conf
File /etc/named.conf atau /var/named/chroot/etc/named.conf berisi konfigurasi utama dari DNS Server, dan memberikan informasi kepada BIND dimana keberadaan zone file. Dalam hal ini kita mendefinisikan forward zone untuk sirutabc.co.id:
zone "sirutabc.co.id" IN {
type master;
file "sirutabc.co.id.zone";
allow-query { any; };
};
Jika terdapat domain lain dapat juga disisipkan pada akhir baris, sebagai contoh:
zone "domain-kita.com" IN {
type master;
file "sirutabc.com.zone";
allow-query { any; };
};
Note: baris allow-query menyatakan bahwa seluruh network dapat melakukan query terhadap zone ini. Untuk membatasi query pada network tertentu dapat dilakukan dengan cara:
allow-query { 192.168.9.0/24; };
Selanjutnya membuat konfigurasi untuk reserve zone.
zone "9.168.192.in-addr-arpa" IN {
type master;
notify no;
file “192-168-9.zone”;
};
8. Membuat Zone File
Terdapat beberapa hal yang perlu diingat ketika melakukan konfigurasi DNS zone:
• Setiap zone file dapat berisi komentar pada akhir baris dengan memberikan tanda semicolon (;).
• Secara default zone file terletak pada direktori /var/named atau /var/named/chroot/var/named.
• Setiap zone file terdiri dari beberapa record: SOA, NS, MX, A dan CNAME yang mempunyai area berbeda pada BIND.
9. Time to Live
Entri pertama dari zone file adalah TTL (Time To Live), yang berisi waktu yang digunakan oleh caching nameserver untuk menyimpan informasi ini. Jika waktu yang diset adalah 3 hari, maka caching nameserver lain yang menyimpan record ini akan mempertahankan cache-nya selama waktu tersebut.
DNS Resource Record
Baris selanjutnya adalah DNS Resource Record yang merupakan definisi informasi dari zone. Format yang digunakan adalah:
Name Class Type Data
Terdapat perbedaan type dari record untuk mail (MX), forward lookups (A), reverse records (PTR), alias (CNAME), Start of Authority (SOA).
SOA Record
Record pertama dalam Resource Record adalah Start of Authority (SOA) yang berisi informasi administrasi umum dan informasi kontrol tentang domain. Format SOA adalah:
Name Class Type Name-Server Email-Address Serial-No Refresh Retry Expire Minimum-TTL
Record ini bisa menjadi panjang sekali, sehingga lebih umum ditulis dalam beberapa baris seperti contoh:
@ IN SOA ns.sirutabc.co.id. limamenit (
42 ; serial number
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum
Penjelasan SOA:
Field | Deskripsi |
Name | Nama dari root zone. Tanda @ adalah nama lain (shorthand) untuk zone ini. |
Class | Terdapat beberapa class DNS yang berbeda. Class yang sering digunakan untuk SOHO/Home adalah “IN”. Class lainnya sangat jarang digunakan di internet. |
Type | Type resource record ini, ini adalah SOA resource record. Terdapat juga type lain, tapi jarang digunakan. |
Name-Server | FQDN dari primary nameserver. |
Email-Address | Email address dari administrator server. |
Serial-No | Serial number yang digunakan sebagai identitas setiap kali record dimodifikasi. |
Refresh | Jika terdapat slave DNS, maka ia akan memeriksa master server setiap interval yang ditetapkan disini. |
Retry | Menentukan waktu pengulangan bagi slave jika fail melakukan refresh. |
Expiry | Waktu expiry bagi slave untuk data yang diperolehnya dari server. |
Minimum-TTL | Durasi waktu minimum caching bagi slave. |
Note: SOHO/Home networking jarang sekali menggunakan slave DNS yang merupakan pemborosan system.
Dalam contoh diatas:
Name : sirutabc.co.id
Class : IN
Type : SOA
Name-Sever : ns.sirutabc.co.id
Email-Address : limamenit@sirutabc.co.id
Serial-No : 42
Refresh : 3H
Retry : 15M
Expiry : 1W
Minumum-TTL : 1D
Record NS, MX, A dan CNAME
Seperti record SOA, record NS, MX, A, PTR, dan CNAME masing-msaing juga menempati satu baris dengan format umum yang hampir sama:
Record Type | Field Description |
Field Name | Class Field | Type Field | Data Field |
NS | Biasanya blank | IN | NS | IPAddr atau CNAME dari nameserver |
MX | Domain yang digunakan untuk email, biasanya sama dengan domain dari zone ini sendiri. | IN | MX | Mail server DNS name. |
A | Nama dari suatu server dalam domain. | IN | A | IPAddr dari server |
CNAME | Nama alias server | IN | CNAME | “A” record dari server |
PTR | Oktet terakhir dari IPAdd server | IN | PTR | Fully Qualified dari nama server |
TTL = 86400 seconds
Contoh zone file (/var/named/chroot/var/named/sirutabc.co.id) yang akan kita gunakan untuk forward zone:
Name= @ (sirutabc.co.id)
$TTL 86400
@ IN SOA ns.sirutabc.co.id. limamenit (
42 ; serial (d. adams)
Class = IN
3H ; refresh
15M ; retry
Type = SOA
1W ; expiry
1D ) ; minimum
NS ns ; Inet Addr of nameserver
sirutabc.co.id. MX 5 mail ; Primary Mail eXchanger
sirutabc.co.id. IN A 192.168.9.1 ; IPAddr domain ini
www IN A 192.168.9.1
NameServer
ns IN A 192.168.9.1
mail IN A 192.168.9.2
pop IN CNAME mail
imap IN CNAME mail
smtp IN CNAME mail
ldap IN A 192.168.9.3
Contoh reverse zone (/var/named/chroot/var/named/192-168-9.zone):
; Filename : 192-168-9.zone
;
; Zone file for 192.168.9.x
;
$TTL 86400
@ IN SOA ns.sirutabc.co.id. limamenit (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum
NS ns ; Nameserver addresss
1 PTR sirutabc.co.id.
2 PTR mail
3 PTR ldap
Kesimpulan
DNS Management adalah hal cukup kritis dalam memaintain suatu domain, mail server, website atau service lainnya. Meskipun membangun server DNS termasuk sedikit rumit, akan tetapi modifikasi terhadap DNS yang sudah berjalan sangat jarang dilakukan karena setiap server di internet pada umumnya mempunyai IP Address yang statik.
Comments
Post a Comment
Mohon tinggalkan komentar. dan anda bisa menggunakan beberapa Tag HTML.
bagi user awam silahkan pilih opsi Nama/Url di menu drop down.
dan bagi user blogger bisa menggunakan ID Google atau bloggernya.
Terima Kasih