saya baru menyadari bahwa, saya orangnya EGOIS. dan tragisnya ini saya baru tahu setelah kejadian yang barusan saya alami ini, tadi siang tepatnya.
Siang itu, aku sama beberapa teman yang lain ngumpul laporan buat di serahin ke Guru pembimbing. Namanya Pak Rajabi, he's Quiet Cold Blood person. apa saja yang di katakannya simple tapi tajam. nah kita itu turun ke ruang SAS buat ngasih laporan PSG kita ke dia. after we gathering and told him our report has been made, i am give that to him. terjadilah percakapan seperti ini:
"Pak, ini pak laporan PSG-nya"
"Oh laporan yah? eh iya"
temen saya yang tiga orang Agus,Indra sama Iksan mau meninggalkan ruangan tapi dimulut saya tiba-tiba berkata begini
"Err... pak laporanya di periksanya kapan selesainya?"
tanpa menoleh ke kita dia jawab gini
"saya tahan dulu laporannya, yah sekitar seminggu."
What?! itu kan lama banget? iya, kata inilah yang muncul dalam hatiku. and that means... alright without a doubt saya langsung ngomong
"Pak bisa dipercepat gak?"
dengan spontan Pak Rajabi berkata
"kalau mau cepat selesai periksa saja sendiri. saya kan sudah kasih waktu 3 bulan buat selesaikan PSG. jadi periksanya juga lama, kalau mau cepat selesai sendiri sana."
dia langsung mengembalikan laporan yang kita kumpul. temen-temen dibelakang kayanya udah gusar gara-gara gak sengaja ngomong gitu. sebenarnya saya cuma tanya aja, bukan memaksa buat cepat selesainya. tapi malah jadi kaya gini. DARN IT, IT'S ALL MY FAULT. mereka bertiga bisikin ke gwe kalau nurut aja dan bilang "gak papa seminggu aja" biar urusan selesai dan langsung pulang dengan perasaan lega. tapi karena Pembimbingnya Pak Rajabi yang Cold Person, pasti menanggapi dengan serius tanpa ekspresi. Nasi sudah menjadi bubur, Terlanjur Basah, dan lain-lain yang merujuk ke itu. kata-kataku sudah tidak bisa di tarik lagi. dan akhirnya gue cuma bisa nunduk dan ngelihat ke arah temen-temenku di belakang yang udah kecewa dengan apa yang barusan aku katakan.
BODOHNYA AKU
Pak Rajabi setelah berkomentar yang sangat-sangat tidak menyenangkan itu akhirnya pergi meniggalkan ruangan SAS tanpa ekspresi dan senyum di bibirnya sepertinya menunjukkan kalau dia sangat kesal ke kita, KHUSUSNYA SAYA. Iksan kemudian ngambil kembali laporan yang barusan di tolak mentah-mentah itu dan kembali ke ruangan guru IT. dia berusaha membujuk tapi hasilnya nihil. dia cuma bisa bilang seperti ini.
"Seminggu lagi kamu ngasih laporannya ke saya buat saya periksa."
kita semua kecewa. tapi yang paling membuat suasana yang seharusnya lega menjadi tegang dan tidak menyenangkan adalah gwe. yang bertanggung jawab atas insiden "di-tolaknya-laporan-PSG-mentah-mentah" di ruang SAS. mereka cuma bisa menyampaikan kekesalannya ke gwe karena sudah jelas saya yang salah.
Agus Say's"Aih... kenapa kau tanya lagi bisa kurang, Pengong kau"
Iksan Say's"Wal, wal udah bilang aja seminggu gak papa. dari pada di tolak gini"
Indra Say's"Matilah kita.... gara-gara kau nih tanya macam-macam!"
gwe egois banget bertanya pertanyaan seperti itu dan gak mikirin temen gwe yang juga ngumpul. salah, serba salah. Maafin aku, aku cuma bisa diam hina sama kalian. aku yang salah.
How Fool Am I
Siang itu, aku sama beberapa teman yang lain ngumpul laporan buat di serahin ke Guru pembimbing. Namanya Pak Rajabi, he's Quiet Cold Blood person. apa saja yang di katakannya simple tapi tajam. nah kita itu turun ke ruang SAS buat ngasih laporan PSG kita ke dia. after we gathering and told him our report has been made, i am give that to him. terjadilah percakapan seperti ini:
"Pak, ini pak laporan PSG-nya"
"Oh laporan yah? eh iya"
temen saya yang tiga orang Agus,Indra sama Iksan mau meninggalkan ruangan tapi dimulut saya tiba-tiba berkata begini
"Err... pak laporanya di periksanya kapan selesainya?"
tanpa menoleh ke kita dia jawab gini
"saya tahan dulu laporannya, yah sekitar seminggu."
What?! itu kan lama banget? iya, kata inilah yang muncul dalam hatiku. and that means... alright without a doubt saya langsung ngomong
"Pak bisa dipercepat gak?"
dengan spontan Pak Rajabi berkata
"kalau mau cepat selesai periksa saja sendiri. saya kan sudah kasih waktu 3 bulan buat selesaikan PSG. jadi periksanya juga lama, kalau mau cepat selesai sendiri sana."
dia langsung mengembalikan laporan yang kita kumpul. temen-temen dibelakang kayanya udah gusar gara-gara gak sengaja ngomong gitu. sebenarnya saya cuma tanya aja, bukan memaksa buat cepat selesainya. tapi malah jadi kaya gini. DARN IT, IT'S ALL MY FAULT. mereka bertiga bisikin ke gwe kalau nurut aja dan bilang "gak papa seminggu aja" biar urusan selesai dan langsung pulang dengan perasaan lega. tapi karena Pembimbingnya Pak Rajabi yang Cold Person, pasti menanggapi dengan serius tanpa ekspresi. Nasi sudah menjadi bubur, Terlanjur Basah, dan lain-lain yang merujuk ke itu. kata-kataku sudah tidak bisa di tarik lagi. dan akhirnya gue cuma bisa nunduk dan ngelihat ke arah temen-temenku di belakang yang udah kecewa dengan apa yang barusan aku katakan.
BODOHNYA AKU
Pak Rajabi setelah berkomentar yang sangat-sangat tidak menyenangkan itu akhirnya pergi meniggalkan ruangan SAS tanpa ekspresi dan senyum di bibirnya sepertinya menunjukkan kalau dia sangat kesal ke kita, KHUSUSNYA SAYA. Iksan kemudian ngambil kembali laporan yang barusan di tolak mentah-mentah itu dan kembali ke ruangan guru IT. dia berusaha membujuk tapi hasilnya nihil. dia cuma bisa bilang seperti ini.
"Seminggu lagi kamu ngasih laporannya ke saya buat saya periksa."
kita semua kecewa. tapi yang paling membuat suasana yang seharusnya lega menjadi tegang dan tidak menyenangkan adalah gwe. yang bertanggung jawab atas insiden "di-tolaknya-laporan-PSG-mentah-mentah" di ruang SAS. mereka cuma bisa menyampaikan kekesalannya ke gwe karena sudah jelas saya yang salah.
Agus Say's"Aih... kenapa kau tanya lagi bisa kurang, Pengong kau"
Iksan Say's"Wal, wal udah bilang aja seminggu gak papa. dari pada di tolak gini"
Indra Say's"Matilah kita.... gara-gara kau nih tanya macam-macam!"
gwe egois banget bertanya pertanyaan seperti itu dan gak mikirin temen gwe yang juga ngumpul. salah, serba salah. Maafin aku, aku cuma bisa diam hina sama kalian. aku yang salah.
How Fool Am I
Wah?? Jangan terlalu diberatin masalahnya, udah terjadi yah terjadilah, biarin aja ^^
ReplyDeleteKan semua orang pasti pernah salah...
Tapi kalau dapet temen yang bisa maafin kesalahan kita, itu baru bener-bener temen :)
saya trut bduka cita hehehehehe
ReplyDeletetrus kan pjuangan mu frendZzzZZ
belajar dari kesalahan, dont be selffish again...
ReplyDeletebuka mata buka telinga buka hati, belajarlah "peka" dengan keadaan sekitar...
peace !!!!
SEMANGAT !!!!!!!!
Iya nih.... gwe musti mikirin temen gwe... biar gak di anggap egois dan gak selalu mikirin diri gwe sendiri
ReplyDeleteSekarang gimana wal? Sudah selesai kah???
ReplyDelete