Skip to main content

Kahlil Gibran

Menulis itu . . . . . . .

karena tak ada kerjaan lagi untuk menulis blog dan bingung mw nulis tema apa, saya termenung sendiri dan ingan kalau ada PR membuat Puisi. dan seketika yg ada di kepalaku adalah seorang seniman,penyair,dan penulis berdatah lebanon Amerika. Iya Kahlil Gibran.

pasti yg pernah membaca karya sastranya akan terkagum-kagum dan mungkin terpesona dengan bahasa yg dia tulis. dan sebagai seorang penyair, dia merupakan salah satu yg paling terkenal atau termasuk 3 besar disusul Shakspare dan Lao Tse. Bicara soal Kahlil Gibran jadi ingin menulis Biografinya nih!! ^^





Kahlil Gibran, Lahir dengan nama asli Gibran Kahlil Gibran Bin Mikhael Bin Saad tepatnya tanggal 6 januari 1883 di Bshhari,Lebanon dan meninggal 10 april 1931 di New York, US.

Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Beirut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat sejak tahun 1898 sampai 1901.


Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronit. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Suriah yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

Karya dan kepengarangan



Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "The Propheth", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "The Propheth". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

Kematian



Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hepatis dan tuberkulosis, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis, sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."

Sumber: en.wikipedia.org

Comments

Popular posts from this blog

Acara Peresmian Gedung

Use Your Mind, Close Your Eye, and Write It with Your Heart................... Kemarin, Tepatnya Kamis. Aku terbangun dan melihat jam sudah pukul 8 pagi. Maka aklu bergegas bangung dan SMS Basri. (soalnya minta antar ke Sekolah Gratisan :p ) tapi g dibalas juga. So, aku langsung mandi dan nyiapin baju Putih abu-abu kebanggaanku (dah lama gak pake baju Sekolah selama hampir 3 bulan PSG T_T . Habis entu aku nelpon HPnya BAsri lagi tapi gak di angkat-angkat. Kesal karena udah di Telp. berkali-kali gak diangkat, langsung ijin ma orang di rumah buat langsung di Sekolah sekalian minta uang Taksi ( g bawa sepeda soalnya hari itu hujan deras BGT). Tiba-tiba HPku bunyi dan ada SMS dari Agung buat ngajak latihan dulu. Sayangnya aku udah terlanjur naik taksi :p dan sampai ke sekolah. WOW ternyata baru jam setengah 9 udah rameh BGT dan berkumpulah siswa-siswi dari segala sekolah tehnik di Tarakan. Mulai dari SMK 1, SMK 2 , SMK 3 , SMK Nusantara , SMK Maritim , SMK Paguntaka. Dengan Standnya masin

Dynasty Warrior 6 Special (PS2)

Menulis itu . . . . . . . buat para pemegang konsol PS2 jangan berkecil hati bahwasannya tidak bisa memainkan gam e Dynasty Warrior 6 yang dibuat untuk konsol Next-gen. Dan kabar baiknya adalah game DW6 spesial ini bakalan dirilis bulan september (hanya beda judul saja). dan di Sekuel kali ini, menghadirkan 40 Playable Character dengan menambahkan Update senjata dan juga Musou mode untuk karakter Cao Pi, Ling Tong and Ma Chao. (sayang sekali hanya 3 karakter saja). mungkin alasannya karena kurangnya kapasitas dan konsol itu sendiri (udah jelas kan???) dan dari pada itu pula ini mungkin menghilangkan sedikit kekecewaan yang sebelumnya bagi para penggemar Dynasty Warrior khususnya konsol PS2. jadi jangan berkecil hati dan tunggu rilisnya september nanti (musti bli juga nih ^^) silahkan lihat trailernya yang saya ambil dari Youtube.

FGO Log #1 Tutorial sampai Roll Starter

ROLL ATAU RE-ROLL? JAWABAN ADA DIKAMU! Halo, kali ini gw bakal tulis seingat gw log gw main FGO/English yang selanjutnya bakal gw refer jadi FGO aja. dan kali ini bakal fokus ke first 10x roll pertama gw. berhubung HP gw agak low-end banget jadinya nangkep screenshot hampir ga bisa bisa banget jadinya gw crop beberapa foto dari sumber wiki yang relevan disini   TAPI SEBELUMNYA  KITA KUDU MAIN STAGE TUTORIAL DULU. dan sekali lagi karena device gw ga bisa dipake buat rekam, jadinya pake video yutub punya orang aja. haha.  langsung skip ke 1:59 untuk liat tutorialnya. divideonya sendiri dicover sampai first 10x rollnya si empu yang punya akun, maka gw juga melakukan hal yang sama.  perihal in depth analisis akan gw tulis catetannya begitu ada waktu cukup lowong karena kudu ngebut ini itu.  singkatnya begitu sampai beberapa stage dan mengikuti prosedur dari sistem sampailah dimenu buat summon servant.  Dalam lore universe FGO, diceritakan oleh Da Vinci (yan